Selasa, 04 Agustus 2015

Ghaida Tsurayya, Rilis Brand Busana Muslim Bermodalkan Angpau Pernikahan


  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGr4CECY06kt2SEyW81LZQu_pEY6X2QJvIC-0yeIjLnLZbIvUtDxnoUHheN12ypG5CFzZyNKV9JIfiIaty19O1K78hN4DWqPPKxrlqzCNrsEBWLUlmyMkVX-S0RjvqerN7K1xlxRF1xRqM/s1600/hijab-ghaida.jpg
Jakarta - Busana dengan gaya feminin dan berwarna cerah memang menjadi favorit banyak hijabers di Indonesia. Sehingga tak sedikit desainer moslemwear yang mengusung dua gaya tersebut sebagai ciri khas karya mereka. Salah satu perancang yang menampilkan pakaian hijab seperti ini adalah Ghaida Tsurayya. Meski tergolong desainer baru, anak sulung dari da'i kondang Aa Gym tersebut telah memiliki cukup banyak pelanggan setia.


Berawal dari hobi mix and match dan blogging, ibu tiga anak ini mulai mendirikan brand GDA by Ghaida sejak duduk di semester tiga bangku kuliah pada 2009. Ghaida yang kala itu belum lama menikah mengaku mengandalkan uang angpau pernikahan sebagai modal. Ia juga merasa bangga dapat membangun bisnis atas usaha sendiri tanpa bantuan orangtua.

"Dulu itu apa-apa serba sendiri. Belanja sendiri, bikin sendiri, bikin label tag saja sendiri. Apalagi Ghaida kan kuliahnya Fisika, jadi nggak ada ilmu, manajemen juga nggak ada," kenangnya.

Meski koleksi pertamanya langsung terjual habis, Ghaida mengaku pernah merasa galau saat awal merintis bisnis ini. Kegalauan tersebut dikarenakan masih kurangnya kepercayaan diri bahwa koleksi akan disukai dan menarik banyak pelanggan. Wanita berusia 26 tahun itu pun mengungkapkan tidak bisa memaksakan diri jika tidak sedang mood mendesain sebagai salah satu kendalanya.

Selain ingin menampilkan muslimah yang anggun dengan desain busananya yang feminin, Ghaida juga ingin menghadirkan busana yang modis namun tetap syar'i. Feminine look yang dia usung juga dipermanis dengan penggunaan warna-warna pastel serta earth tone. Yang menarik, Ghaida mengatakan bahwa garis rancangannya kerap berubah seiring bertambah umur dan pengalaman.

"Dulu waktu kuliah, pelanggannya anak SMA. Sekarang mahasiswa sama ibu muda. Gaya desain emang berubah jadi makin ibu-ibu. Pernah juga, waktu hamil desain tuh jadi banyak kancing di depannya seperti buat menyusui, terus longgar-longgar," ungkap wanita yang bermukim di Bandung tersebut.

Mengaku senang jika melihat pelanggan tampil lebih baik dengan busana rancangannya, Ghaida mempunyai sebuah keluh kesah. Dahulu, dia kerap dibuat kesal jika melihat ada yang menjiplak karyanya. Apalagi jika si penjiplak menaruh serta foto Ghaida di samping busana yang ditiru. Namun sekarang perancang yang mengidolkan desainer Ria Miranda tersebut sudah dapat menghadapinya secara positf.

"Ada beberapa model yang penjualannya jadi turun. Tapi kan jalan rezeki ada aja ya, kita juga nggak bisa sombong karena itu kan terinspirasi juga." tutur Ghaida.

Mengaku saat ini masih disibukkan dengan mengurus ketiga anaknya, Ghaida telah mempunyai beberapa rencana untuk mengembangkan bisnis. Yakni ingin melebarkan pasar dengan merilis rancangan untuk pengantin, anak-anak, serta pria. Didasari atas kesukaan dengan dunia desain, perancang yang pernah memamerkan rancangan di Jakarta Islamic Fashion Week 2013 itu pun mengimpikan untuk punya sebuah toko pernak-pernik dekorasi rumah. Namun rencana-rencana ini pun belum bisa sepenuhnya diwujudkan karena masih menjadikan keluarga sebagai prioritas.


Rahmi Anjani - wolipop

0 komentar:

Posting Komentar